Rabu, 30 Januari 2013

PERILAKU BULLYING DI DALAM PERGAULAN SISWA


Bullying adalah kekerasan fisik dan psikologis berjangka panjang yang dilakukan seseorang atau kelompok terhadap seseorang yang tidak mampu mempertahakan diri dalam situasi dimana ada hasrat untuk melukai atau menakuti orang atau membuat orang tertekan, trauma, depresi , tidak berdaya. Bullying bisa terjadi dimana-mana, seperti terjadi pada situasi dimana pengawasan yang kurang dari orang dewasa, seperti di kamar mandi sekolah, jalan masuk kelas dan tempat bermain.
Ada tiga faktor yang dapat menyebabkan perilaku bullying. Pertama adalah dari hubungan keluarga. Anak akan meniru berbagai nilai dan perilaku anggota keluarga yang ia lihat sehari-hari sehingga menjadi perilaku yang ia anut (hasil imitasi). Kemudian yang kedua adalah dari teman sebaya. Salah satu faktor besar dari perilaku bullying adalah teman sebaya yang memberikan pengaruh negative dengan cara menyebarkan ide bahwa bullying bukanlah suatu masalah besar dan merupakan suatu hal yang wajar untuk dilakukan. Dan yang terakhir adalah pengaruh media. Survey yang dilakukan memperlihatkan bahwa 56,9% anak meniru adegan –adegan film yang ditontonnya.
Dampak dari bullying dapat dirasakan baik dari pelaku, korban, maupun saksi dari bullying itu sendri. Pelaku bullying yang berasal dari tingkat SD dapat menjadi penyebab perilaku kekerasan pada jenjang pendidikan berikutnya. Cenderung berperilaku agresif, terlibat dalam gank serta aktivitas kenakalan lainnya dan kasus kriminal menginjak usia remaja. Bagi korban, ia akan memiliki masalah emosi, akademik yang menurun, cenderung memiliki harga diri rendah, lebih merasa tertekan, cemas, dan tidak aman. Sedangkan saksi akan mengalami perasaan yang tidak menyenangkan dan mengalami tekanan psikologis yang berat, dimana mereka terancam dan ketakutan akan menjadi korban selanjutnya.
Pencegahan masalah kekerasan siswa disekolah (bullying) harus dimulai dari segala arah mulai dari keluarga, sekolah, dan pemerintah dengan kebijakan media massa terutama film-film hiburan yang syarat akan kekerasan. Semua pihak harus bertanggung jawab terhadap bullying termasuk guru, orang tua dan murid itu sendiri. Bullying akan berkurang bila anggota sebuah komunitas bekerja sama untuk membangun sebuah budaya yang peduli positif dalam melibatkan orang dewasa dalam penanggulangan dan pencegahan serta mendidik siswa-siswi kita untuk bisa menjadi pribadi yang bisa menghadapi situasi yang menjurus ke bullying.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar