Bullying
adalah kekerasan fisik dan psikologis berjangka panjang yang dilakukan
seseorang atau kelompok terhadap seseorang yang tidak mampu mempertahakan diri
dalam situasi dimana ada hasrat untuk melukai atau menakuti orang atau membuat
orang tertekan, trauma, depresi , tidak berdaya. Bullying bisa terjadi
dimana-mana, seperti terjadi pada situasi dimana pengawasan yang kurang dari
orang dewasa, seperti di kamar mandi sekolah, jalan masuk kelas dan tempat
bermain.
Ada
tiga faktor yang dapat menyebabkan perilaku bullying. Pertama adalah dari
hubungan keluarga. Anak akan meniru berbagai nilai dan perilaku anggota
keluarga yang ia lihat sehari-hari sehingga menjadi perilaku yang ia anut
(hasil imitasi). Kemudian yang kedua adalah dari teman sebaya. Salah satu faktor
besar dari perilaku bullying adalah teman sebaya yang memberikan pengaruh
negative dengan cara menyebarkan ide bahwa bullying bukanlah suatu masalah
besar dan merupakan suatu hal yang wajar untuk dilakukan. Dan yang terakhir
adalah pengaruh media. Survey yang dilakukan memperlihatkan bahwa 56,9% anak
meniru adegan –adegan film yang ditontonnya.
Dampak
dari bullying dapat dirasakan baik dari pelaku, korban, maupun saksi dari
bullying itu sendri. Pelaku bullying yang berasal dari tingkat SD dapat menjadi
penyebab perilaku kekerasan pada jenjang pendidikan berikutnya. Cenderung
berperilaku agresif, terlibat dalam gank serta aktivitas kenakalan lainnya dan
kasus kriminal menginjak usia remaja. Bagi korban, ia akan memiliki masalah
emosi, akademik yang menurun, cenderung memiliki harga diri rendah, lebih
merasa tertekan, cemas, dan tidak aman. Sedangkan saksi akan mengalami perasaan
yang tidak menyenangkan dan mengalami tekanan psikologis yang berat, dimana
mereka terancam dan ketakutan akan menjadi korban selanjutnya.
Pencegahan
masalah kekerasan siswa disekolah (bullying) harus dimulai dari segala arah
mulai dari keluarga, sekolah, dan pemerintah dengan kebijakan media massa
terutama film-film hiburan yang syarat akan kekerasan. Semua pihak harus
bertanggung jawab terhadap bullying termasuk guru, orang tua dan murid itu
sendiri. Bullying akan berkurang bila anggota sebuah komunitas bekerja sama
untuk membangun sebuah budaya yang peduli positif dalam melibatkan orang dewasa
dalam penanggulangan dan pencegahan serta mendidik siswa-siswi kita untuk bisa
menjadi pribadi yang bisa menghadapi situasi yang menjurus ke bullying.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar