Minggu, 07 April 2013

PELAJARAN SMA

Ayoo kembali ke SMA kelas XI IPA . . kita akan membahas tentang pernafasan amFibi


SISTEM PERNAFASAN AMFIBI






Nama kelompok:
FIRZA RAHMANU
HARIS WAHYUDI

1.  DEFINISI AMFIBI



amfibi adalah vertebrata yang secara garis besar merupakan peralihan antara hewan air dan darat. Sebagian besar mengalami metamorphosis dari berudu(kecebong) yang memulai kehidupannya di air lalu ke dewasa dan bersifat amfibi, namun beberapa jenis amfibia tetap mempunyai insang selama hidupnya contohnya beberapa salamander air mempunyai insang luar sepanjang hidupnya.
 Jenis-jenis yang sekarang ada tidak mempunyai sisik luar, kulit biasanya tipis dan basah. Amfibi juga dapat hidup di dua alam contohnya kodok, katak. Lingkungan hidup yang mengalami perubahan menyebabkan beberapa amfibi memiliki beberapa alat pernafasan berupa insang, kulit, dan paru-paru.




2.  INSANG PADA FASE BERUDU (katak)



Pada fase lava hingga 20 hari, alat pernafasan katak adalah tiga pasang insang luar yang terletak di belakang kepalanya. Insang luar terdiri dari lembaran-lembaran halus yang banyak mengandung kapiler darah. Jika insang luar bergetar, air di sekelilingnya akan bersirkulasi sehingga oksigen yang larut dalam air akan berdifusi ke dalam kapiler darah.
Ketika bersama.an dengan berkembangnya berudu, terbentuk celah insang dan insang dalam yang dilengkapi dengan tutup insang. Pada metamorfosis katak, berudu akan berubah menjadi katak dewasa. Pada katak dewasa, celah insangnya akan tertutup sehingga katak dewasa bernafas dengan menggunakan paru-paru.


3.  PARU-PARU, RONGGA MULUT DAN KULIT PADA FASE AMFIBI DEWASA (katak)



Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis.
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karena kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.
Katak mempunyai sepasang(2) paru-paru yang berbentuk gelembung, berdinding tipis, dan elastis tempat bermuaranya kapiler darah yang terletak di dalam rongga dada. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus (percabangan paru-paru) yang pendek. Katak tidak memiliki tulang rusuk dan diafragma (sekat antara dada dan perut), sehingga mekanisme pernafasan dilakukan oleh otot rahang bawah, otot sterno hioideus(otot yang terletak antara tulang dada dan tulang hiodid [tulang yang terletak di faring]) dan otot genio hiodeus(otot yang terletak antara rahang bawah dan tulang hiodid) yang bekerja secara antagonis.



Dalam paru-paru terjadi 2 mekanisme, yaitu inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut tertutup.
 Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru. Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut. Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane(celah yang menghubungkan mulut dan hidung). Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan.
Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut. Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida keluar.


4.  KESIMPULAN   

Alat pernafasan pada katak berbeda-beda. contohnya adalah insang, paru-paru, rongga mulut dan kulit. Insang merupakan alat pernafasan pada saat fase berudu. Alat pernafasan saat katak dewasa adalah paru-paru, rongga mulut, dan kulit(pada kondisi basah) yang belum dilindungi oleh tulang rusuk.
Pada permukaan rongga mulut dan kulit banyak ditemukan kapiler darah sehingga
Pada pernafasan pada paru-paru terjadi 2 fase yaitu inspirasi dan respirasi yang keduanya di bantu oleh Otot Sternohioideus dan Otot geniohioideus yang bekerja secara bergantian.