Ayoo kembali ke SMA kelas XI IPA . . kita akan membahas tentang pernafasan amFibi
SISTEM
PERNAFASAN AMFIBI
Nama
kelompok:
FIRZA
RAHMANU
HARIS WAHYUDI
1. DEFINISI AMFIBI
amfibi adalah vertebrata yang secara
garis besar merupakan peralihan antara hewan air dan darat. Sebagian besar
mengalami metamorphosis dari berudu(kecebong) yang memulai kehidupannya di air
lalu ke dewasa dan bersifat amfibi, namun beberapa jenis amfibia tetap
mempunyai insang selama hidupnya contohnya beberapa salamander air mempunyai
insang luar sepanjang hidupnya.
Jenis-jenis yang sekarang ada tidak mempunyai
sisik luar, kulit biasanya tipis dan basah. Amfibi juga dapat hidup di dua alam
contohnya kodok, katak. Lingkungan hidup yang mengalami perubahan menyebabkan
beberapa amfibi memiliki beberapa alat pernafasan berupa insang, kulit, dan
paru-paru.
2. INSANG PADA FASE BERUDU (katak)
Pada fase
lava hingga 20 hari, alat pernafasan katak adalah tiga pasang insang luar yang
terletak di belakang kepalanya. Insang luar terdiri dari lembaran-lembaran
halus yang banyak mengandung kapiler darah. Jika insang luar bergetar, air di
sekelilingnya akan bersirkulasi sehingga oksigen yang larut dalam air akan
berdifusi ke dalam kapiler darah.
Ketika
bersama.an dengan berkembangnya berudu, terbentuk celah insang dan insang dalam
yang dilengkapi dengan tutup insang. Pada metamorfosis katak, berudu akan
berubah menjadi katak dewasa. Pada katak dewasa, celah insangnya akan tertutup
sehingga katak dewasa bernafas dengan menggunakan paru-paru.
3. PARU-PARU, RONGGA MULUT DAN KULIT PADA FASE
AMFIBI DEWASA (katak)
Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat
pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu.
Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan
glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk
melalui selaput rongga mulut yang tipis.
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak
bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karena kulitnya selalu dalam
keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah
berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena
kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung
dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo
kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat
terjadi di kulit.
Katak
mempunyai sepasang(2) paru-paru yang berbentuk gelembung, berdinding tipis, dan
elastis tempat bermuaranya kapiler darah yang terletak di dalam rongga dada.
Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung
sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut
dihubungkan oleh bronkus (percabangan paru-paru) yang pendek. Katak tidak
memiliki tulang rusuk dan diafragma (sekat antara dada dan perut), sehingga
mekanisme pernafasan dilakukan oleh otot rahang bawah, otot sterno
hioideus(otot yang terletak antara tulang dada dan tulang hiodid [tulang yang
terletak di faring]) dan otot genio hiodeus(otot yang terletak antara rahang
bawah dan tulang hiodid) yang bekerja secara antagonis.
Dalam
paru-paru terjadi 2 mekanisme, yaitu inspirasi dan ekspirasi yang keduanya
terjadi saat mulut tertutup.
Fase inspirasi adalah saat udara (kaya
oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada
gelembung-gelembung di paru-paru. Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut.
Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya
oksigen masuk melalui koane(celah yang menghubungkan mulut dan hidung). Setelah
itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi
sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen
masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas,
oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan
sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan.
Mekanisme
ekspirasi adalah sebagai berikut. Otot-otot perut dan sternohioideus
berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam
rongga mulut. Celah tekak menutup dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan
dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan
berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan
mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida keluar.
4. KESIMPULAN
Alat
pernafasan pada katak
berbeda-beda. contohnya adalah insang,
paru-paru, rongga mulut dan kulit. Insang merupakan alat pernafasan pada saat
fase berudu. Alat pernafasan saat katak dewasa adalah paru-paru, rongga mulut,
dan kulit(pada kondisi basah) yang belum dilindungi oleh tulang rusuk.
Pada permukaan rongga mulut dan kulit banyak ditemukan kapiler darah
sehingga
Pada pernafasan pada paru-paru terjadi 2 fase yaitu inspirasi dan
respirasi yang keduanya di bantu oleh Otot Sternohioideus dan Otot geniohioideus yang bekerja secara bergantian.